Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, kami belanja di pasar rakyat dimana banyak dijual unggas jenis Enthok ini. Tiap hari tersedia, hanya saja ada beberapa kendala terutama masalah harga dan besaran dari masing-masing enthok.
Pada hari-hari libur atau minggu, harga per ekor enthok bisa naik sampai 20%, bahkan kalau libur panjang seperti libur Pemilu Legislatif kemarin kenaikan bisa sampai 50%.
Kami memiliki berat standar untuk daging enthok yang akan kami jual, antara 2 - 2,5 kg per ekornya dengan umur 6 - 8 bulan. Kami terapkan standar pembelian bahan baku ini untuk menjaga kualitas baik dari besaran atau volume dan ke-empukan daging. Rata-rata satu ekor entok dipotong menjadi 16 bagian yaitu 2 potong paha kanan kiri, 2 potong sayap kanan kiri, 9 potong bagian badan ( badan kami potong membujur menjadi 3 bagian, masing masing bagian dipotong lagi menjadi 3), 1 potong bagian leher, 1 potong kepala (banyak dari pelanggan kami menyukai bagian ini karena ukurannya yang besar dan berdaging) dan 1 bagian ati ampela (dibandingkan dengan ayam atau bebek, ati ampela enthok jauh lebih besar).
Untuk meminimalisir kendala tersebut, kami mencoba untuk berternak enthok sendiri. Kita membeli Day Old Duck (DOD, usia sekitar satu minggu) di pasaran kemudian kita besarkan hingga umur 6-8 bulan. Memang sedikit repot, tapi untuk kedepan mungkin akan lebih baik dengan lancarnya supplai bahan baku dan harga yang standard. Usaha berternak sendiri hanya meng cover 20% dari kebutuhan bahan baku kami, jadi belanja di pasar tradisional masih tetap kami lakukan.
Monday, May 18, 2009
Ternak Enthok
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comments:
Salam kenal, saya Chris di Bali. Mohon info apakah Bapak bisa menyediakan dan mengirimkan menthok dalam bentuk karkas. Berat bersih 2kg ke atas: kepala+kaki & jeroan tidak ikut ditimbang, tetapi jeroan (hati, ampela & usus bersih) diberikan terpisah. JIka ada, mohon menghubungi hbi_ud@yahoo.com. Terima kasih.
Post a Comment